Beautiful Green Canyon in Pangandaran Indonesia

Image

My trip to Green Canyon with my friends from Germany. It was really amazing place and we really enjoyed the place. Green Canyon located in South East west-Java Province. Near border with central Java. Took 9 hours from Jakarta to Green Canyon by car.

Green Canyon adalah Grand Canyonnya Indonesia sebab kalau di Amerika kita mengenal Grand Canyon yang cukup luar biasa bahkan menjadi bagian dari Unesco World Heritaga atau bisa disebut dengan warisan budaya yang perlu dijaga, dirawat dan di pelihara. Namun di Indonesia tepatnya di arah selatan timur (tengara) provinsi Jawa Barat Indonesia mempunya tempat yang tidak kalah menarih dengan Grand Canyon. Yaitu Green Canyon. Berlokasi di Kabupaten  Ciamis sekitar 31 kilomater dr Pangandaran yang terkenal dengan pantainya yang indahImage

Green Canyon sediri adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan beberapa dari mancanegara. Tempat wisata ini menyajikan aliran sungai yang diapit oleh bukit-bukit yang cukup tinggi menyerupai gua-gua dengan pemandangan stalagtit and stalagmit yang cukup menakjubkan kalau kita melihatnya. Disitulah bukit yang mengapit alirang sungai yang kita sebut  dengan Green Canyon. Bukit bebatuan dan pepohonan ynag berwarna hijau dan kalau terkena sinar matahari airnya cukup indah. Inilah pemandangan Green Canyon yang menakjubkan mataku waktu itu. Walaupun waktu itu datang pada musim hujan tapi saya bisa merasakan Indahnya tempat ini, sebab temen ada yang bilang kalau dateng kesini lebih baik pada musim kemarau atau pas tidah hujan – karena aliran sungainya akan terlihat jernih dan terkena sinar matahari dari celah-celah bukit akan menambah indahnya pemandangan di Green Canyon, airnya akan begitu bersinar and menakjubkan.

 Image

Lokasi Green Canyon sendiri begitu memasuki areanya kita tidak langsung bisa menikmati pemandangan bebukitannya karena harus menggunakan perahu yang menempuk perjalanan sekitar 30 (tiga puluh) menit dengan membayar perharu motor sebesar Rp.77.000,- (tujuh puluh tujuh ribu rupiah) per perahu dengan penumpang maksimal 5 (lima) orang. Waktu itu kita hanya ber empat jadi bisa menyewa satu perahu saja untuk menuju ke Lokasi Green Canyon.Image

Perjalanan menuju ke lokasipun dimulai setelah menunggu sekitar 30 (tigapuluh) menit dengan antrian yang cukup lumayan banyak dan pas gerimis juga jadi cukup was-was waktu itu takut air bah dateng, sebab lokasinya kan berupa aliran sungai. Perjalanan menuju lokasi begitu kita nikmati karena keindahan alam di kanan and kiri ynag cukup indah. Jadi dijamin tidak akan pernah bosan karena pemandangan sekitar cukup indah dengan pepohonan yang rimbun, bebatuan di pinggiran kali yang berbagai bentuk serta ada air terjun kecil yang cukup indah juga, berikut burung-burung yang berterbangan dan menurut pemandu kita kalau kita beruntung masih bisa menemui monyet-monyet dan kadang-kadang masih bisa menemui biawak. Menurut informmasinya masih banyak biawak yang berada di aliran sungai itu tapi kita tidak beruntung menemukan binatang-binatang yang diceritakan oleh pemandu kita tadi.

ImageDisepanjang perjalanan kita sangat menikmati alam disekitar kita sambil mengambil gambar-gambar untuk dokumentasi dan diterbitkan di blog ini supaya bisa berbagi sama temen-temen semua. Tetapi sayang sekali airnya berwarna cokelat karena curah hujannya cukup tinggi.

Akhirnya perahupun harus berhenti sejenak untuk menunggu antrian masuk kedalam lokasi karena hanya bisa dilewati satu perahu saja, jadi harus sabar sambil menunggu perahu masuk kita bisa mengfungsikan camera kita lagi sebab disebelah kanan dan kiri pemandangan masih belum puas untuk diabadikan di camera. Dan sampailah giliran perahu saya masuk ke dalam areal Green Canyon dan Subhanalloh Oh MY GOD trima kasih atas ciptaanmu ini, sangat indah dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hanya Cuma bisa bersyukur saya bisa menikmati Ciptan-NYA. Bebatuan stalaktit and stalakmit di kedua perbukitan yang membelah aliran sungai itu cukup indah sekali. Apa lagi kalau terkena pancaran sinar matahi disiang itu sekitar pukul 10.00 pagi.Image

Dan kamipun tidak berhenti sampai disitu sebab kami ingin melanjutkan perjalan lagi sampai ke batu untuk terjun yg tingginya sekitar 4 atau 5 meter serta di Pemandian Putri yang konon mempunyai sejarah, dimana zaman dahulu kala ada seseorang yang sedang melihat seorang putri mandi ditempat itu akhirnya dinakaman Pemandian Putri. Karena kita mau melanjutkan perjalanan Body Rafting kita harus memakai baju pelampung untuk keamanan kita dan kita harus melewati aliran sungai secara berlawanan arus dengan menggunakan tali. Sebab perahu tidah memungkinkan melanjtkan perjalanan terus, jadi perahu menunggu rombongan di pemberhentian saja dan kita melanjutkan dengan dipandu oleh pemandu setempat. Sebenarnya kita bisa melewati dengan menyisiri bebatuan bukit yang ada di pinggir aliran sungai tapi cukup menguras tenaga karena kekuatan hanya pada jari-jari tangan dan pijakan kaki pada saat merayap dipinggiran bukit-bukit itu.

ImagePerjalanan batu yang digunakan untuk terjun bebas dan dilanjutkan ke pemandiang putri kami jalanin dengan mengikuti tali yang sudah disiapkan oleh pemandu dengan melawan arus sungai yang cukup deras dan katanya kedalaman air itu ada yang mencapai 8 or 10 meter wow cukup dalam sekali sehingga kami diberi penunjuk jalan dimana jalan yang aman dengan mengikuti tali yang sudah dipasang oleh pemamdu dan tidak boleh lepas dengan tali tersebut, sebab jikalau lepas kita akan kebawa arus air yang cukup deras menuju ke bawak lagi tempat dimana perahu berhenti and menunggu kita.

petualangan pertama kami harus melewati arus air sungai itu sekitar 20 meter dengan mengeluarkan tenaga yang cukup kuat supaya bisa sampai menyelesaikan petualangan pertamadan Alhamdulillah petualangan pertama bisa terlewati dengan mudah, berikut dilanjutkan kepetualangan kedua sejauh 20an meter juga sepertinya tapi kali ini arusnya lebih deras dan banyak bebatuan yang tajam jadi harus benar-benar hati-hati dan mengikuti apa kata pemandunya. selain mengikuti tali yang ada kita juga merayap di bebatuan dan harus berpegangan yang tepat pada lubang-lubang di bebatuannya sehingga kita tidak akan jatuh ke bawah sebab bebatuangnya cukup tajam dan aliran air cukup deras. dah akhirnya petualangan yang kedua sudah selesai dan bisa sedikit lega dan beristirahat untuk melanjutkan petualangan berikutnya. Image

Dipemberhentian ini sama pemandu ditawari apakan mau terjun dari batu payung yang tingginya saya lupa mungkin sekitar 5 or 5 meter, dan kitapun semua sepakat mau terjun dari batu itu ke air namun kita masih harus melewati petualangan lagi untuk menuju batu payung itu. masih dengan bantuan tali namun bedanya disini tidak ada bebatuan di perjalan kita cuma air yang kedalamannya sekital 8 meter dengan panjang lintasan sekitar 20an meter juga 🙂 namun setelah sampai kita harus merayap di bebatuan untuk menuju ke batu payung. sesampainya di puncak batu itu aku terjun pertama kali dan temen-temen yang lain menyusul. wow ini bener-bener pengalaman yang pertama buat saya terjun ke dalam air. ada rasa takut namun semua itu aku abaikan saja, jadi saya berfikiran harus bisa ahahahaha akhirnya terjun juga ke air Alhamdulillah suksen Terima kasih Tuhan 🙂