Trip Madiun ke Kota Apel Malang Jawa Timur

Pertama kali ke Malang waktu itu tahun 1998 20 tahun yang lalu bersama rombongan dari sekolahan dan tidak banyak tempat yang dikunjungi dan kali ini untuk kedua kalinya saya ngetrip ke Kota Apel Malang bersama temen-temen saya yang sudah menunggu disana. Saya berangkat dari Kota Kelahiran Ponorogo menuju k Madiun diantar adik saya dan lanjut naik kereta api menuju Malang. waktu itu kereta berangkat dari Madiun jam 3 pagi dan sampai di stasiun Malang pukul 7 pagi. kereta cukup sepi tidak banyak penumpang dilihat dari banyak tempat duduk yang kosong, mungkin mereka sudah turun si stasiun sebelum Madiun jadi setelah Madiun tidak begitu ramai. cukup nyaman naik kereta disuguhkan pemandangan alam persawahan dan perkebunan serta melewati pemukiman perkampungan.

Kota Blitar sempat berhenti sejenak dan mataharipun sudah mulai menampakkan sinarnya dan kereta lanjut meluncur ke Malang dengan disambut sang surya yang ebrlahan-lahan mulai beranjak naik. akhirnya statiun yang saya tuju sudah mulai dekat dan beberapa penumpang yang akan turun di Malang mulai menyiapkan barang-barangnya yang akan di bawa, begitupun saya hanya membawa tas punggung sama tas tentengan kecil jadi tidak begitu repot.

Selamat Pagi dan selamat datang di Kota Malang kota yang cukup nyaman dan sejuk pagi itu, kerumunan orang juga sudah mulai ramai dari yang mau menjemput tamu dan sudara-saudaranya atapun yang sedang menawarkan transportasi dan penjual-penjual lokal juga. temen saya bilang kalau agak terlambat datang menjemput jadi saya mencari sarapan dulu di warung sekitar stasiun sambil nunggu temen dateng. sambil setelah sarapans selesai temen saya dateng dan lanjut perjalanan ke Kampung Warna Warni Jodipan yang tempatnya tidak jauh dari stasiun Malang, sekitar 400 an meter.

Untuk Masuk ke lokasi ini kita wajib bayar 3000 rupiah per orang dan tempatnya sungguh menarik perumahan penduduk lokal dengan warna warni menjadikan cukup unik dan menarik untuk dikunjungi. menurut informasi yang saya dapat dulu tempat ini sangat kumuh dan atas ide dari mahasiswa lupa dari mana merubahnya jadi seperti itu. tidak sedikit orang yang dateng dan penasaran dengan tempat ini terbukti saya temuin ada mahasiswa dan anak-anak sekolah dari berbagai kota. Banyak penduduk lokal yang berjualan dan yang pasti beraktifitas seprti layaknya pemukiman.

Untuk menuju ke pemukiman ini jalanannya menurun tapi sudah di fasilitasi tanjakan yang rapi dan aman namun harus tetap hati-hati dan disarankan untuk wanita tidak menggunakan high heel karena jalannya yang menurun. sesampainya di bawah ada sungai dan kita bisa menyebrang ke pemukiman siseberang, mengabadikan dengan video photo melihat pemukiman dari bawah cukup keren dan bisa melihat kereta yang sedang melintas juga di atas.

Leave a comment